Berikut adalah lima tips kehidupan untuk mengelola utang investasi:
1. “Bayar Diri Sendiri”: Alokasikan jumlah tetap dari pendapatan Anda untuk investasi, tidak peduli berapa banyak yang Anda hasilkan setiap bulan. Pendekatan ini membantu Anda memprioritaskan penyimpanan dan investasi di atas pengeluaran discreos.
Contoh: Tambahkan 10% hingga 20% dari pendapatan neto Anda untuk investasi setiap bulan. Otomatisasikan proses ini dengan mengatur transfer otomatis dari rekening tabungan ke rekening investasi.
2. Metode “Bola Salju Utang”: Fokus pada membayar utang-utang bunga tinggi terlebih dahulu, sambil membuat pembayaran minimum pada utang lainnya. Setelah Anda telah membersihkan utang, redirect uang ke arah utang dengan tarif bunga tertinggi.
Contoh: Misalkan Anda memiliki dua utang:
– Kartu kredit A dengan saldo $1.000 dan APR 18%
– Pinjaman B dengan saldo $2.000 dan APR 6%
Prioritaskan membayar Kartu kredit A terlebih dahulu, karena memiliki tarif bunga tertinggi. Setelah dibersihkan, redirect pembayaran bulanan ke Pinjaman B.
3. “Tantangan Simpanan 52 Minggu”: Alokasikan simpanan dalam jumlah yang bertambah berdasarkan nomor minggu. Misalkan, deposito sebanding dengan nomor minggu (misalnya: Minggu 1: $1, Minggu 2: $2).
Contoh:
– Minggu 1: Simpan $1
– Minggu 2: Simpan $2 ($1 + $1)
– Minggu 3: Simpan $3 ($2 + $1)
Hacker ini memfasilitasi penyimpanan konsisten dan dapat disesuaikan dengan tujuan investasi.
4. “Sistem Kotak Untuk Investasi”: Bagi investasi Anda menjadi kategori (misalnya: pensiun, dana darurat, saham tertentu). Alokasikan dana dari masing-masing kategori berdasarkan persentase atau jumlah yang ditetapkan sebelumnya.
Contoh:
– 50% alokasi investasi pergi ke pensiun
– 20% pergi ke portofolio saham berkembang tinggi
– 10% dialokasikan ke fonds indeks biaya rendah
5. “Aturan Harta Ilegal”: Alokasikan 1% dari nilai neto setiap tahun untuk investasi, dengan tujuan meningkatkan persentase ini seiring waktu.
Contoh:
– Jika Anda memiliki nilai neto $100.000, investasikan 1% ($1.000) pada tahun pertama
– Naikkan alokasi ke 2% atau lebih tinggi seiring tumbuhnya nilai neto