Berikut adalah 5 “Lifehack” untuk membantu Anda memilih alokasi aset yang sesuai:
1. Gunakan “Risk Tolerance Matrix”
Rahasia sederhana ini membantu Anda mengidentifikasi toleransi risiko dan menyinkronkannya dengan alokasi aset. Pertimbangkan langkah-langkah berikut:
– Nilai toleransi risiko Anda pada skala 1-5, di mana:
+ 1: Konservatif (risiko sangat rendah)
+ 3: Moderat (risiko yang seimbang)
+ 5: Agresif (risiko tinggi)
– Gambar profil risiko Anda pada grafik dengan dua sumbu:
+ Sumbu X: Jangka waktu (pendek jangka vs. panjang jangka)
+ Sumbu Y: Toleransi risiko (konservatif, moderat, agresif)
– Berdasarkan profil risiko Anda, matrix akan menyarankan alokasi aset, seperti:
+ Konservatif: 60% obligasi + 40% saham
+ Moderat: 40% obligasi + 60% saham
+ Agresif: 20% obligasi + 80% saham
2. Terapkan “100-Minute Rule”
Aturan ini merekomendasikan membagi portofolio Anda ke dalam tiga kategori aset yang lebih luas:
– 30-40% Obligasi (misalnya, obligasi pemerintah dan korporat)
– 30-40% Saham (misalnya, saham domestik dan internasional)
– 30-40% Alternatif (misalnya, properti, komoditas, atau investasi alternatif)
Campuran ini memberikan titik awal yang baik bagi sebagian besar investor. Tambahkan perbandingan berdasarkan situasi individu Anda.
3. Gunakan “Alokasi Berdasarkan Umur”
Alokasikan portofolio Anda dalam proporsi dengan usia Anda:
– Untuk setiap tahun di bawah 35: Investasikan lebih agresif (70-80% saham)
– Untuk setiap tahun antara 36 dan 55: Optimalkan pertumbuhan (50-60% saham + 40-50% obligasi)
– Untuk setiap tahun di atas 55: Prioritaskan pendapatan dan perlindungan (30-40% saham + 60-70% obligasi)
Aproach ini mengakui bahwa investor muda dapat menanggung lebih banyak risiko, sementara investor tua prioritas keterstabilan.
4. Pertimbangkan “Lokasi Fiskal”
Lokasi investasi Anda (misalnya, akun pensiun vs. akun brokerage yang menghitung pajak) mempengaruhi kesulitan pajak dan potensi pengembalian. Alokasikan aset berdasarkan efisiensi pajak:
– Akun yang ditangguhkan pajak (misalnya, 401(k), IRA): Investasikan lebih agresif dalam saham
– Akun pajak: Seimbangkan obligasi dan saham untuk mengurangi pajak
5. Gunakan “Aturan 1%”
Alokasikan 1-2% portofolio Anda ke investasi alternatif, seperti:
– Real estate investment trusts (REIT)
– Komoditas (misalnya, emas, minyak)
– Private equity atau dana suara
– Kripto (peringatan: risiko tinggi)
Aturan ini membantu meningkatkan diversifikasi portofolio dan memanfaatkan potensi pengembalian dari aset tidak tradisional.
Ingatlah bahwa “lifehack” ini bukanlah solusi “satu ukuran untuk semua”. Tambahkan alokasi aset berdasarkan situasi individu Anda, toleransi risiko, dan tujuan investasi. Selalu konsultasikan dengan seorang penasihat keuangan atau melakukan penelitian yang komprehensif sebelum membuat perubahan signifikan dalam strategi investasi Anda.