Berikut 5 trik investasi untuk membantu Anda melalui masa resesi:
1. Diversifikasi Portofolio dengan Indeks Dana atau ETF
Dalam masa resesi, pasar saham dapat menjadi volatile dan tidak terduga. Namun, dengan diversifikasi portofolio menggunakan indeks dana atau ETF, Anda dapat mengurangi risiko eksposisi dan meningkatkan potensi keuntungan jangka panjang.
Indeks dana dan ETF melacak indeks pasar tertentu, seperti S&P 500, sehingga memberikan Anda ekspose yang luas terhadap berbagai kelas aset dan industri. Ini dapat membantu Anda melewati fluktuasi pasar dan memanfaatkan pemulihan akhir.
Trik: Pertimbangkan untuk menginvestasikan campuran indeks dana atau ETF domestik dan internasional untuk diversifikasi portofolio lebih lanjut.
2. Invest di Saham Nilai
Saham nilai adalah saham yang berdagang dengan harga lebih rendah dari pendapatan, penjualan, atau nilai buku. Dalam masa resesi, jenis-jenis saham ini dapat menjadi lebih tidak terjangkau, sehingga menawarkan peluang investasi yang menarik.
Dengan menginvestasikan di saham nilai, Anda dapat potensialnya memanfaatkan pemulihan pasar akhir dan peningkatan kinerja perusahaan.
Trik: Cari perusahaan dengan fundamental kuat, seperti aliran kas stabil, tingkat hutang rendah, dan keunggulan kompetitif. Contoh saham nilai meliputi perusahaan utilitas, konsumen staples, dan farmasi.
3. Manfaatkan Averaging Biaya Dolar
Averaging biaya dolar adalah strategi investasi yang melibatkan menginvestasikan jumlah uang tetap pada interval waktu tertentu, terlepas dari kinerja pasar. Ini dapat membantu Anda menyeimbangkan fluktuasi pasar dan menghindari membuat keputusan emosional berdasarkan fluktuasi pasar singkat.
Dengan menginvestasikan jumlah uang tetap secara berkala, Anda akan membeli lebih banyak saham ketika harga rendah dan sedikitnya saham saat harga tinggi, yang dapat membantu menurunkan biaya rata-rata per saham secara waktu.
Trik: Aturlah rencana investasi reguler dengan broker atau robo-advisor Anda untuk membuat averaging biaya dolar lebih mudah dan kurang rentan terhadap dilupakan selama tekanan pasar.
4. Invest di Saham yang Membayar Dividen
Saham pembayaran dividen adalah saham yang mendistribusikan sebagian dari pendapatannya kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Dalam masa resesi, jenis-jenis saham ini dapat memberikan sumber pendapatan yang relatif stabil, serta peluang pertumbuhan jangka panjang.
Dengan menginvestasikan di saham pembayaran dividen, Anda akan menerima pembayaran dividen secara berkala, yang dapat membantu Anda melewati fluktuasi pasar dan mempertahankan daya beli Anda selama waktu.
Trik: Cari perusahaan dengan sejarah pembayaran dividen konsisten, keuangan kuat, dan keunggulan kompetitif. Contoh saham pembayaran dividen meliputi reksa dana investasi properti (REIT), utilitas, dan konsumen staples.
5. Pertimbangkan untuk Menginvestasikan di Biliar atau Surat Utang
Dalam masa resesi, tingkat bebas risiko mungkin meningkat karena bank sentral meningkatkan suku bunga untuk menghadapi inflasi atau merangsang pertumbuhan ekonomi. Dengan menginvestasikan di biliar atau surat utang, Anda dapat memperoleh kembali yang relatif stabil sambil mengurangi eksposisi risiko.
Biliar dan surat utang adalah investasi rendah risiko yang menawarkan kembali terkait inflasi, membuatnya menjadi sumber daya yang relatif aman selama kepastian pasar.
Trik: Pertimbangkan untuk laddering portofolio surat utang dengan menginvestasikan sejumlah surat utang dengan jadwal pembayaran yang dipisahkan. Ini dapat membantu Anda mempertahankan likuiditas sambil memperoleh pendapatan bunga secara waktu.
Ingatlah, investasi selama masa resesi memerlukan kesabaran, disiplin, dan perspektif panjang. Dengan diversifikasi portofolio, manfaatnya averaging biaya dolar, menginvestasikan di saham nilai, pembayaran dividen, atau biliar atau surat utang, Anda dapat meningkatkan peluang keberhasilan dan membangun kayaan jangka panjang.