Berikut adalah lima potensi “life hacks” yang mungkin membantu dalam memprediksi koreksi pasar:
1. Perhatikan Pasar Obligasi: Ketika suku bunga meningkat, harga obligasi menurun. Jika Anda melihat peningkatan signifikan pada imbalan jangka panjang (misalnya, 10 tahun Treasuries), mungkin menandakan bahwa investor menjadi lebih berhati-hati dan mengindikasikan koreksi saham.
2. Monitor Curva Imbalan: Grafik curva imbalan menunjukkan bagaimana suku bunga bergantung pada masa jatuh tempo obligasi. Ketika curva imbalan terbalik (dimana imbalan jangka panjang lebih rendah daripada imbalan jangka pendek), secara historis telah menjadi prediktor krisis ekonomi dan koreksi pasar.
3. Lihat Apakah Harga Saham Lebih Mahal Daripada Biasanya: Gunakan metrik seperti rasio PE Shiller atau Indikator Buffett (perbandingan total kapitalisasi pasar dengan PDB) untuk menilai apakah harga saham lebih mahal daripada biasa. Jika rasio-rasio tersebut melebihi rata-rata jangka panjang, mungkin menandakan bahwa koreksi akan terjadi.
4. Perhatikan Pertumbuhan Laba Perusahaan: Ketika pertumbuhan laba perusahaan melambat, biasanya saham juga mengikuti arah tersebut. Lihat tanda-tanda lambatan momentum laba di sektor utama atau rata-rata pasar secara keseluruhan.
5. Perhatikan Indikator Teknis: Alat seperti RSI (Indeks Kuat Relatif) dan Bollinger Bands dapat membantu mengidentifikasi kondisi overbought pada saham. Jika indikator-indikator ini memancarkan tanda-tanda peringatan, mungkin menandakan bahwa saham akan mengalami koreksi.