5 Tips Investasi dalam Bisnis Keluarga

Berikut 5 trik hidup untuk berinvestasi pada perusahaan keluarga:

1. Jangan menjadi emosional, jadi informasikan

Ketika perusahaan keluarga tersedia untuk dijual atau investasi, mudah untuk terjebak dalam kesenangan dan nostalgia dari sejarah keluarga. Namun, sebagai investor, Anda perlu memisahkan emosi dari pengambilan keputusan rasional.

Ambil waktu untuk mengumpulkan informasi tentang keuangan perusahaan, operasional, tren pasar, dan potensi pertumbuhan. Berbicara dengan sumber yang berbeda-beda, termasuk karyawan saat ini, pelanggan, penyedia, dan stakeholders lainnya. Ini akan membantu Anda membuat keputusan investasi yang lebih informan yang memprioritaskan tujuan keuangan Anda atas ikatan sentimental.

2. Pahami dinamika keluarga

Perusahaan keluarga seringkali memiliki hubungan kompleks dalam tim kepemimpinannya. Penting untuk memahami siapa yang memiliki kekuasaan, bagaimana keputusan diambil, dan apakah ada potensi konflik kepentingan atau rencana suksesi yang sudah ada.

Tanyakan tentang sejarah keluarga, peran, tanggung jawab, dan saluran komunikasi. Perhatikan bahwa generasi berbeda mungkin memiliki harapan, minat, dan gaya manajemen yang berbeda. Pengetahuan ini akan membantu Anda mengidentifikasi potensi risiko dan kesempatan pertumbuhan dalam perusahaan.

3. Evaluasi struktur pemerintahan perusahaan

Perusahaan keluarga seringkali menghadapi tantangan unik ketika datang ke pemerintahan, seperti prioritas yang bertentangan antara anggota keluarga atau kurangnya proses pengambilan keputusan formal.

Evaluasi komposisi dewan direksi, struktur manajemen, dan sistem operasional. Identifikasi apakah ada garis-garis kewenangan jelas, peran yang ditetapkan, dan penyeimbang yang cukup dalam tempatnya. Perusahaan keluarga yang berpemerintahan dengan baik lebih siap untuk menavigasi tantangan, membuat keputusan informan, dan mengelola risiko.

4. Lihat jauh dari laporan keuangan

Perusahaan keluarga seringkali memiliki aset intangible unik yang tidak terlihat dalam neraca mereka. Mungkin termasuk:

– Pengakuan merek kuat
– Program loyalitas pelanggan
– Produk atau layanan inovatif
– Hubungan jangka panjang dengan penyedia atau mitra

Konsider aspek non-finansial ini ketika menilai proporsi nilai perusahaan secara keseluruhan. Mereka dapat memberikan keunggulan bersaing, mendorong pertumbuhan, dan meningkatkan laba di jangka panjang.

5. Pertimbangkan ‘strategi keluar’

Perusahaan keluarga seringkali memiliki strategi keluar yang berbeda dengan perusahaan publik. Sebagai investor, Anda perlu memahami bagaimana keluarga merencanakan untuk meneruskan kepemilikan atau mencapai likuiditas.

Tanyakan tentang rencana suksesi mereka, tujuan pensiun, atau skenario lain yang dapat mempengaruhi kembali investasi Anda. Ini bisa termasuk:

– Meneruskan kontrol dan ekuitas kepada generasi muda
– Menjual saham ke investor luaran
– Bergabung dengan perusahaan besar atau organisasi mitra

Memahami visi keluarga untuk masa depan perusahaan akan membantu Anda membuat keputusan investasi yang lebih informan dan menciptakan rencana jalan yang jelas menuju kesuksesan.