5 Trik Identifikasi Saham yang Kurang Diperhitungkan


Berikut 5 trik keuangan untuk mengidentifikasi saham yang di bawah nilai:

1. Gunakan Skor Piotroski

Skor Piotroski adalah metrik yang dikembangkan oleh Profesor Joseph Piotroski untuk mengidentifikasi perusahaan berkualitas tinggi dan nilainya rendah. Ini menilai sembilan kriteria dasar seperti pertumbuhan pendapatan, margin laba (ROE), dan rasio utang-ekuitas. Skor 8 atau di atas menunjukkan kemungkinan besar bahwa harga saham perusahaan akan meningkat.

Untuk menghitung skor Piotroski:

– Cari laporan keuangan terbaru perusahaan yang dipilih.
– Tugaskan nilai berdasarkan kriteria berikut:
+ Margin laba aset (ROA) > 0: 1 poin
+ Arus kas operasional/utang jangka panjang > 5%: 1 poin
+ Rasio lancar > 2: 1 poin
+ Margen bruto > biaya operasional: 1 poin
+ Laba bersih/ekuitas total pemegang saham > 15%: 1 poin
+ Utang jangka panjang ke ekuitas < 0,5: 1 poin + Pertumbuhan penjualan > pertumbuhan laba: 1 poin
+ Arus kas operasional > laba bersih: 1 poin
+ Rasio lancar > rasio cepat: 1 poin
– Tambahkan nilai-nilai untuk mendapatkan skor Piotroski.

2. Identifikasi Saham Dividen Berkualitas

Saham dividen dengan sejarah meningkatkan pembayaran dapat di bawah nilai karena volatilitas pasar atau kesalahpahaman investor. Cari perusahaan dengan:

– Sejarah pembayaran dividen panjang (minimal 5-7 tahun)
– Pertumbuhan konsisten dari dividen (>10% per tahun)
– Rasio pembayaran rendah (<50%) - Keuangan stabil dan laba - Kepemimpinan industri atau kelebihan bersaing 3. Analisis Perbandingan Harga-Biaya

Perbandingan Harga-Biaya menunjukkan hubungan antara harga saham perusahaan dengan biaya produksinya sebenarnya. Ini dapat membantu mengidentifikasi perusahaan di bawah nilai dengan margin kas tinggi.

Untuk menghitung:

– Cari data biaya produk, harga jual, dan margen bruto perusahaan.
– Bagi kapitalisasi pasar saat ini oleh ARPE (Average Annual Revenue Per Employee) rata-rata.
– Bandingkan rasio ini dengan rata-rata industri atau perusahaan serupa.

4. Manfaatkan Rasio EV/EBITDA

Rasio Enterprise Value ke EBITDA (EV/EBITDA) dapat menunjukkan apakah saham di bawah nilai berdasarkan performa operasionalnya. Rasio EV/EBITDA rendah menandakan investor mengabaikan kemampuan perusahaan untuk memproduksi kas.

Untuk menggunakan:

– Hitung EBITDA dengan menambahkan kembali depresiasi, amortisasi, dan bunga biaya ke laba bersih.
– Bagi nilai EV oleh EBITDA untuk mendapatkan rasio.
– Bandingkan rasio ini dengan rata-rata industri atau perusahaan serupa.

5. Cari Saham dengan Pembelian Insinyur Kuat

Insinyur, seperti eksekutif dan direktur, biasanya memiliki pengetahuan tentang potensi perusahaan. Jika insinyur membeli saham saat harga sekarang, ini menunjukkan mereka percaya saham di bawah nilai.

Untuk menggunakan:

– Cari transaksi insinyur pada situs seperti Edgar atau Yahoo Finance.
– Cari contoh pembelian insinyur dalam 6-12 bulan terakhir.
– Bandingkan ini dengan rata-rata industri atau perusahaan serupa.

Pahami bahwa trik keuangan ini harus digunakan sebagai bagian dari proses penelitian dan analisis yang lebih luas. Mereka bukanlah indikator yang dapat diandalkan untuk mengidentifikasi saham di bawah nilai, tetapi dapat membantu mengidentifikasi peluang tambahan untuk investigasi lebih lanjut.