5 Trik Investasi untuk Membuat Portofolio yang Tahan Krisis


Berikut 5 lifehack untuk membantu Anda membuat portofolio yang tahan krisis ekonomi:

1. Diversifikasi Berbagai Kelas Aset

Tujuan adalah mengalokasikan investasi Anda ke berbagai kelas aset, seperti:
– Saham (30%): Saham menawarkan potensi pertumbuhan tetapi bisa sangat volatil.
– Obligasi (20%): Surat utang fix income menawarkan kemungkinan return yang lebih stabil dengan risiko yang lebih rendah.
– Properti Real Estat (15%): Investasi langsung di properti atau REIT bisa memberikan penghasilan sewa dan peningkatan nilai jangka panjang.
– Alternatif (10%): Pertimbangkan menambahkan investasi alternatif seperti komoditas, cryptocurrency, atau private equity untuk diversifikasi dan potensi pertumbuhan.

2. Investasi di Saham dengan Dividen

Saham yang membayar dividen bisa membantu Anda menghasilkan pendapatan reguler dan mengurangi volatilitas portofolio:
– Fokus pada perusahaan yang terdaftar dengan riwayat pembayaran dividen konsisten.
– Tujuan adalah menempatkan 20-30% dari portofolio saham ke pembayar dividen, seperti utilitas, konsumsi baku, atau REIT (Real Estate Investment Trust).
– Pertimbangkan index funds atau ETF yang fokus pada pembayaran dividen untuk kemudahan dan diversifikasi.

3. Bangun Simpanan Kas

Tetapkan simpanan kas yang mudah diakses untuk menunggu penurunan pasar:
– Tujuan adalah menyimpan 6-12 bulan kebutuhan hidup dalam rekening tabungan liquidasi dengan risiko rendah.
– Gunakan dana ini untuk memenuhi pengeluaran penting selama krisis ekonomi atau korosi pasar.
– Pertimbangkan menyetorkan uang sisa ke alat simpanan yang efisien pajak, seperti tabungan tinggi bunga.

4. Investasi di Index Funds dengan Biaya Rendah

Mengurangi biaya dan memaksimalkan return dengan index funds:
– Hindari dana manajer aktif yang memiliki biaya tinggi (1-3% biaya manajemen per tahun).
– Pilih index funds atau ETF yang murah dengan biaya sekitar 0,05-0,20%.
– Rebalansikan portofolio secara berkala untuk mempertahankan alokasi aset optimal.

5. Investasi di Industri Sirkuler

Industri sirkuler cenderung melakukan baik selama recovery ekonomi:
– Identifikasi sektor yang mendapat manfaat dari pertumbuhan pekerjaan, konsumsi atau pengeluaran infrastruktur (contohnya bahan bangunan, otomotif, atau retail).
– Alokasikan bagian portofolio ke saham sirkuler dengan fundamental kuat dan potensi peningkatan jangka panjang.
– Pertimbangkan menyetorkan dana ke ETF atau fonds sektor tertentu untuk mendapatkan ekspose.

Ingatlah, strategi ini hanya sebagai panduan umum.

– Konsultasikan dengan konsultan keuangan untuk menyesuaikan strategi investasi Anda dengan kondisi dan tujuan individu Anda.
– Tinjau dan rebalansikan portofolio secara berkala untuk memastikan bahwa portofolio tetap sejalan dengan objektif Anda.
– Tetap informasional, tapi jangan membuat keputusan emosional berdasarkan volatilitas pasar.