5 Hacking Hidup untuk Mengatasi Persaingan Antara Saudara

Persaingan di antara saudara – sebuah tantangan universal bagi banyak keluarga! Berikut adalah 5 tips untuk membantu Anda mengelola dan meminimalkan ketegangan:

1. Dorong Interaksi Positif

Bukalah peluang interaksi positif di antara anak-anak Anda dengan menghindari fokus pada hal-hal yang tidak berfungsi, seperti membuat tantangan “kebaikan” atau “hormat”, dimana mereka mendapatkan poin atau kecil hadiah untuk menunjukkan apresiasi, membantu satu sama lainnya, atau berbagi senyum.

Misalkan:
– Buatlah wadah “Kurasi Syukur” dimana saudara-saudara menulis hal-hal yang mereka sukai dari satu sama lain dan masukkan ke dalam wadah.
– Rencanakan pergi keluar atau aktivitas yang mendukung tim, seperti membakar kue bersama.

2. Tegaskan Harapan dan Batasan

Tetapkan aturan jelas dan harapan untuk perilaku anak-anak Anda, terutama ketika berhubungan dengan membagi, bergantian, atau hormat. Pastikan anak-anak Anda mengerti apa yang diharapkan dari mereka dan konsekuensi apabila mereka tidak memenuhi harapan tersebut.

Misalkan:
– Buatlah “Cara Berbagi” bersama gambar-gambar ilustrasi skenario (contohnya, berbagi mainan, membantu satu sama lain).
– Buatlah “Cetak Biru Peringatan Batasan” untuk membantu anak-anak Anda mengingat tidak menyentuh atau mengganggu satu sama lain ketika salah satu sedang sibuk atau memerlukan ruang.

3. Dorong Keaslian dan Otonomi

Setiap anak memiliki minat, kemampuan, dan kecenderungan masing-masing. Dengan mengakui dan merayakan perbedaan ini, Anda dapat mengurangi persaingan dan meningkatkan rasa harga diri.

Misalkan:
– Izinkan setiap anak memiliki ruang pribadi atau area dimana mereka bisa mengekspresikan diri (contohnya, bahan-bahan lukis, buku, atau permainan).
– Dorong mereka mencoba aktivitas baru yang mungkin tidak dipilih oleh saudara lainnya.

4. Gunakan Strategi Mengarahkan

Ketika konflik terjadi, penting untuk mengarahkan fokus ke resolusi positif.

Misalkan:
– Ketika anak salah satu sedang marah, tanyakan apa yang dibutuhkan mereka saat ini (contohnya, “Apakah Anda membutuhkan ruang?” atau “Bisa saya bantu?”)
– Gunakan bahasa non-konfrontatif seperti “Aku bisa melihat mengapa Anda merasa demikian” daripada “Anda salah”

5. Latih Mendengarkan Aktif dan Validasi

Sekaligus, persaingan di antara saudara mungkin disebabkan oleh perasaan tidak terdengar atau ditolak. Dengan mendengarkan aktif setiap anak’s kekhawatiran dan memvalidasikan perasaannya, Anda dapat menciptakan lingkungan yang lebih empatik.

Misalkan:
– Ketika anak salah satu sedang marah, tanyakan mereka untuk menceritakan apa yang terjadi (contohnya “Apa yang salah?”)
– Kenali perasaannya (contohnya “Saya bisa melihat Anda sangat marah saat ini. itu benar-benar sulit”)

Ingatlah bahwa persaingan di antara saudara adalah bagian dari perkembangan anak-anak. Dengan menggunakan tips dan sabar, konsisten, dan mendukung, Anda akan menuju jalan yang tepat untuk menciptakan lingkungan keluarga lebih harmonis.