Menghadapi kritik dari keluarga bisa menjadi menantang, tetapi berikut 5 tips yang mungkin dapat membantu:
1. Kembangkan respon “batu abu”
Bayangkan diri Anda sebagai batu abu di sungai – tenang, tidak reaktif, dan tidak berubah oleh aliran kejadian sekitar. Ketika menghadapi kritik dari anggota keluarga, coba untuk tetap netral dan tenang seperti batu abu. Hindari mempertimbangkan komentar mereka secara pribadi atau menjadi defensif. Sebaliknya, fokuslah pada memahami apa yang mereka katakan dan menjawab dengan bijak.
Contoh: “Saya mengerti Anda memiliki kekhawatiran tentang keputusan saya. Apakah kita bisa mendiskusikannya lebih lanjut dan menemukan pilihan bersama?”
2. Latih pendengaran aktif
Kritik dari keluarga bisa menjadi panggilan untuk perhatian atau keinginan untuk terdengar. Ketika anggota keluarga Anda sedang mengkritik, coba berusaha benar-benar mendengarkan perspektif mereka tanpa memotong atau menjadi menolak. Ulangi kembali apa yang Anda pahami dari komentar mereka untuk memastikan Anda berada di halaman yang sama.
Contoh: “Saya ingin pastikan saya mengerti, Anda berkata bahwa…?” Ini mengakui kekhawatiran mereka dan menunjukkan nilai input mereka.
3. Fokus pada nilai-nilai yang umum
Ketika kritik muncul dari anggota keluarga, coba untuk mengidentifikasi daerah kesamaan dan nilai-nilai bersama. Gunakan hal-hal ini sebagai dasar untuk diskusi konstruktif dan kompromi.
Contoh: “Saya tahu kita berdua ingin yang terbaik bagi keluarga, bahkan jika kita berbeda tentang cara mencapainya. Apakah kita bisa mendiskusikan tujuan kita dan menemukan solusi yang berfungsi untuk semua?”
4. Tegakkan batasan (tegas tapi sopan)
Jika kritik menjadi terlalu menghantui atau toksik, tentukan batasan jelas untuk melindungi kesehatan emosi Anda. Beritahu anggota keluarga Anda apa yang tidak lagi dapat diterima.
Contoh: “Saya mengerti Anda memiliki kekhawatiran tentang keputusan saya, tapi saya berharap kita bisa mendiskusikannya dalam cara yang tenang dan hormat. Saya tidak mau terlibat dalam argumentasi atau panggilan nama.”
5. Latih kasih sayang pada diri sendiri
Ingatlah bahwa Anda tidak dapat mengontrol bagaimana anggota keluarga Anda berperilaku atau bereaksi, tetapi Anda dapat mengendalikan bagaimana Anda merespons. Berlakukan kasih sayang dan pemahaman pada diri sendiri dengan kebaikan hati – sama seperti Anda akan lakukan untuk teman dekat.
Dengan memasukkan tips-tips ini ke dalam hubungan Anda, mungkin Anda akan menemukan bahwa menghadapi kritik dari keluarga menjadi lebih mudah dan kurang stres secara bertahap.