Keterampilan halus berbagi kejadian tanpa menampakkan diri sebagai semena-mena! Berikut adalah 5 tips untuk membantu Anda melakukannya:
1. Gunakan “Struktur Keberminatan”
Saat berbagi kejadian, mulai dengan bertanya atau mengungkapkan minat Anda tentang pengalaman orang lain. Contoh: “Apakah Anda pernah mencapai sesuatu yang membuat Anda bangga atas diri sendiri?” atau “Saya baru saja menyelesaikan [projek/inisiatif], dan saya penasaran – apa yang sedang Anda pikirkan belakangan ini?”
Struktur ini membantu mengubah fokus dari kejadian Anda kepada minat dan tujuan orang lain, sehingga kurang tentang berbicara tentang diri sendiri dan lebih tentang koneksi.
2. Menonjolkan Kontribusi Orang Lain
Saat berbagi cerita sukses, pastikan untuk menyebutkan orang-orang yang membantu Anda mencapai kesuksesan itu. Gunakan kalimat seperti:
– “Saya tidak bisa melakukannya tanpa [kontributor tim] mendukung.”
– “Terima kasih kepada semua anggota tim kami atas kerja keras mereka.”
– “Saya berterima kasih atas bimbingan dan dorongan dari [mentee/rekan].”
Dengan menekankan kerja sama tim dan kerja sama, Anda menyampaikan bahwa kesuksesan Anda adalah hasil dari usaha bersama, bukannya kemampuan individu.
3. Frame Kejadian sebagai Pelajaran
Saat berbagi kejadian, fokuslah pada apa yang Anda pelajari dari pengalaman itu, bukan hanya tentang suksesnya Anda sendiri. Contoh:
– “Saya belajar banyak tentang [keterampilan/konsep] melalui projek ini.”
– “Pengalaman ini mengajarkan saya bahwa [pengetahuan utama].”
– “Saya senang untuk menerapkan keterampilan yang diperoleh dari inisiatif ini dalam cara-cara baru.”
Dengan menyatakan kejadian Anda sebagai kesempatan belajar, Anda menunjukkan rasa tidak percaya diri dan keinginan untuk tumbuh.
4. Berbagi Kesulitan
Saat berbagi cerita sukses, jangan hanya fokus pada rekaman highlightnya. Jadilah lebih berani dan berbagi kesulitan atau hambatan yang Anda hadapi sepanjang perjalanan. Hal ini akan membantu orang lain terhubung ke perjalanannya dan melihat bahwa kesuksesan bukanlah selalu mudah.
Gunakan kalimat seperti:
– “Saya menghadapi [tantangan khusus], tetapi saya bersemangat karena…”
– “Ada momen ketika saya merasa diragukan diri sendiri, tetapi saya terus maju.”
– “Kesuksesan ini merupakan hasil dari banyak malam yang kemuraman dan kerja keras.”
Dengan berbagi kesulitan Anda, Anda menunjukkan bahwa Anda tidak hanya bangga dengan kejadian itu, tapi juga jujur tentang usaha yang diperlukan untuk mencapainya.
5. Gunakan Bahasa Humilitas
Gunakan bahasa yang mengurangi kejadian atau menekankan peran Anda dalam membuat hal-hal berjalan. Contoh:
– “Saya beruntung memiliki [kesempatan/sumber daya].”
– “Proyek ini berhasil karena banyak kerja belakang panggung.”
– “Saya tidak yakin saya akan menyebutnya sebagai ‘kejadian’ belum – masih banyak yang harus diperbaiki.”
Dengan menggunakan bahasa humilitas, Anda menyampaikan bahwa kesuksesan Anda bukanlah hasil dari kecerdasan individu, tetapi akibat faktor-faktor di luar kendali.