Berikut adalah lima potensi “life hack” untuk menggunakan teknologi blockchain dalam menghadapi berita palsu:
1. Jurnalisme Dekentralis: Implementasikan sistem dekatralisasi di mana jurnalis dapat menciptakan dan memverifikasi konten secara langsung, tanpa bergantung pada perantara seperti penerbit atau organisasi pengecekan faktual. Ini dapat dilakukan melalui platform berbasis blockchain yang memungkinkan publikasi transparan dan tidak dapat dimanipulasi.
2. Pengecekan Faktual dengan Kontrak Cerdas: Kembangkan kontrak cerdas untuk menandai otomatis informasi yang mencurigakan atau telah dibantah. Kontrak ini dapat diprogram untuk mengaktifkan peringatan ketika kriteria tertentu terpenuhi, seperti berita yang diperkuat oleh beberapa sumber atau verifikasi organisasi pengecekan faktual.
3. Tanda Air Digital: Masukkan tanda air digital ke artikel berita yang mengandung metadata tentang autentiitas dan asal usul konten. Hal ini memungkinkan pembaca untuk memverifikasi integritas konten menggunakan alat-alat berbasis blockchain atau ekstensi peramban.
4. Validasi Media Bersama: Buatlah jaringan peer-to-peer di mana pengguna dapat menerapkan media melalui kepercayaannya dan reputasi dalam komunitas. Ini dapat dicapai dengan sistem-sistem yang memulihkan blockchain yang menanggapi pengguna terpercaya untuk mengverifikasi konten.
5. Analisis Konten Terdorong AI: Gunakan alat-alat berbasis AI untuk menganalisis artikel berita dan mengidentifikasi tanda-tanda merah, seperti ketidaksesuaian dalam laporan atau pola perilaku mencurigakan dari sumber-sumber. Insinyis ini dapat kemudian dibagikan melalui platform dekatralisasi menggunakan teknologi blockchain untuk membuat ekosistem informasi lebih transparan dan tepercaya.