Blockchain interoperabilitas merujuk pada kemampuan berbagai jaringan blockchain untuk berkomunikasi dan berbagi data satu sama lain. Berikut 5 tips hidup yang dapat membantu Anda memahami konsep blockchain interoperabilitas:
1. Bayangkan seperti Pengguna Email
Bayangkan Anda memiliki akun email di Gmail, tetapi teman Anda memiliki akun email di Yahoo. Anda ingin mengirimkan pesan ke teman Anda, tetapi dua penyedia email tidak langsung terhubung satu sama lain. Untuk memecahkan masalah ini, Anda menggunakan layanan ketiga seperti Mailgun atau Sendgrid yang memungkinkan email-email ditransfer antara penyedia.
Dengan cara yang serupa, blockchain interoperabilitas memungkinkan berbagai jaringan blockchain (bayangkan mereka sebagai penyedia email) untuk berkomunikasi satu sama lain melalui jembatan atau pintu gerbang (seperti layanan email ketiga). Jembatan ini memungkinkan data dan aset ditransfer antara rantai secara tanpa hambatan.
2. Pahami Masalah Data Silo
Bayangkan Anda adalah seorang peneliti bekerja pada proyek, dan Anda perlu mengumpulkan data dari sumber yang berbeda: Google Drive, Dropbox, dan OneDrive. Setiap platform memiliki cara tersendiri untuk menyimpan dan mengelola file, sehingga sulit bagi Anda untuk mengakses dan menggabungkan data di semua tiga platform.
Jaringan blockchain menghadapi masalah serupa dengan data silo. Setiap rantai memiliki arsitektur unik, mekanisme konsensus, dan format data yang berbeda, sehingga menciptakan rintangan ketika mencoba mentransfer data antara rantai. Solusi interoperabilitas bertujuan untuk memecahkan silo dengan menyediakan bahasa umum atau kerangka komunikasi.
3. Bayangkan Konsep Homomorfisme
Bayangkan Anda adalah seorang seniman bekerja pada lukisan, tetapi Anda ingin menciptakan salinan dari lukisannya dalam medium yang berbeda (misalnya, dari cat minyak ke airkat). Untuk melakukan ini, Anda perlu menemukan cara untuk mewakili esensi atau struktur lukisan asli dalam medium baru.
Homomorfisme adalah konsep matematika yang membantu menerjemahkan antara berbagai format data. Dalam interoperabilitas blockchain, homomorfisme memungkinkan penerjemahan transaksi dan kontrak pintar dari satu rantai ke rantai lain sambil mempertahankan maknanya dan integritasnya.
4. Pertimbangkan Peran Protokol Interoperabel
Bayangkan protokol interoperabel seperti set instruksi atau buku resep untuk peralatan dapur (jaringan blockchain) yang berbeda. Protokol ini menyediakan cara standar untuk berbagai rantai berinteraksi satu sama lain, memungkinkan transfer data dan aset tanpa hambatan.
Solusi interoperabilitas dapat dikategorikan menjadi tiga jenis:
– Berbasis protokol: mendefinisikan standar umum untuk komunikasi antara rantai
– Berbasis kerangka: menyediakan set alat dan library untuk membuat aplikasi yang interoperabel
– Berbasis middleware: menggunakan layanan ketiga untuk memfasilitasi interaksi antara rantai
5. Pertimbangkan Skalabilitas dan Fleksibilitas
Bayangkan Anda sedang merencanakan perjalanan, dan Anda perlu memesan tiket penerbangan, hotel, dan rental mobil. Platform sentral seperti Expedia dapat membantu Anda mengelola pesanan ini dalam satu tempat.
Dengan cara yang serupa, solusi interoperabilitas blockchain bertujuan untuk menyediakan cara skala besar dan fleksibel bagi berbagai rantai untuk berinteraksi satu sama lain. Ini memungkinkan pembuatan aplikasi yang lebih kompleks yang mengintegrasikan data dari sumber yang berbeda, seperti platform keuangan desentralis (DeFi) atau sistem manajemen rantai pasokan.